
Wisata Ke Museum Nasional Jakarta
Awal mulanya terbentuknya Museum Nasional bersamaan dengan dibentuknya Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen pada 24 April 1778 dimana ketua perkumpulan ini menyumbangkan sebuah bangunan untuk menyimpan berbagai koleksi buku dan benda-benda budaya. Setelah berpindah ke beberapa tempat, akhirnya pada tahun 1862, Museum Nasional berada di tempatnya sekarang, yaitu di Jalan Medan Merdeka Barat tepat berada di depan Monumen Nasional (Monas). Museum ini mulai terbuka bagi khalayak umum pada tahun 1868 dan pengelolaan museum ini diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia setelah kemerdekaannya. Museum Nasional juga dikenal oleh masyarakat sebagai Museum Gajah dikarenakan terdapat patung gajah yang terbuat dari perunggu. Patung ini merupakan pemberian dari Raja Thailand Chulalongkorn pada tahun 1871, namun semenjak tanggal 28 Mei 1979, museum ini secara resmi bernama Museum Nasional Republik Indonesia.

Museum ini buka setiap hari, kecuali hari Senin, pada jam 08.00 - 16.00 dan jam 08.00 - 17.00 di akhir pekan. Biaya masuk museum ini cukup murah, yaitu Rp. 5.000 untuk dewasa, Rp. 2.000 untuk anak-anak dan Rp. 10.000 untuk pengunjung asing, sedangkan bagi rombongan akan diberikan harga yang lebih murah. Bagi wisatawan asing, museum ini juga menyediakan pemandu yang mampu memberikan keterangan museum dalam berbagai bahasa asing seperti Bahasa Inggris, Jepang, Perancis dan sebagainya. Koleksi Museum Nasional terdiri dari koleksi prasejarah, arkeologi, numismatic dan heraldik, keramik, etnografi, geografi dan sejarah warisan bangsa Indonesia di berbagai periode kehidupannya. Salah satu koleksi museum yang menonjol adalah Patung Bhairawa yang merupakan patung tertinggi di museum ini dengan tinggi sekitar 414 cm. Patung ini merupakan perwujudan Dewa Lokeswara atau Awalokiteswara yang merupakan perwujudan Buddha di bumi.

Di tahun 2013, Museum Nasional meresmikan gedung baru yang dinamakan Gedung Arca (terletak di sebelah Utara) untuk memperluas area museum yang sebelumnya semua koleksi berada di Gedung Gajah (terletak di sebelah Selatan). Gedung lama (Gedung Gajah) menyimpan koleksinya berdasarkan keilmuan, bahan dan daerah, disini pengunjung bisa melihat berbagai artefak, prasasti dan peninggalan lain seperti di ruang pameran Prasejarah, Perunggu, Tekstil, Etnografi dan sebagainya. Sedangkan di Gedung Baru (Gedung Arca), semua ruangan sudah dibuat lebih modern, baik dari desain interior, penataan koleksi dan fasilitas seperti pendingin udara, lift ataupun eskalator. Di gedung ini, koleksi ditempatkan bukan berdasarkan jenis koleksi melainkan berdasarkan aspek-aspek kebudayaan yang memposisikan manusia sebagai pelaku dalam lungkungannya. Tema pameran di gedung ini adalah "Keanekaragaman Budaya dalam Kesatuan" yang dibagi menjadi beberapa subtema. Gedung ini memiliki 4 lantai yang setiap lantainya mewakili masing-masing subtema, yaitu Manusia dan Lingkungan (lantai 1), Ilmu Pengetahuan, teknologi dan Ekonomi (lantai 2), Organisasi Sosial dan Pola Pemukiman (lantai 3) dan Khasanah dan keramik (lantai 4). Rencana ke depan, museum ini akan membangun gedung baru untuk melengkapi subtema terakhir yaitu Religi dan kesenian.

Jika pengunjung melihat Museum Nasional di masa sekarang, maka akan terlihat perubahan suasana semenjak memasuki halaman depan museum, dimana terdapat benda seni kontemporer dan papan nama museum yang modern. Saat ini Museum Nasional terus melakukan berbagai perbaikan dan penataan ulang museum beserta koleksi agar pengunjung dapat melihat dan mempelajari koleksi nusantara ini dengan lebih nyaman, baik dan teratur. Sebagai bagian dari bangsa ini, sudah sepatutnya kita turut serta untuk menjaga, melestarikan dan mengenal sejarah bangsanya. (Dylla Aswin, indotravelers.com)