Gunung Bromo

Jawa Timur memiliki beragam potensi wisata yang menarik, salah satunya yang terkenal ialah Gunung Bromo yang dihuni oleh Suku Tengger, dimana setiap tahun diselenggarakan upacara Kasada.


Hampir disetiap Kabupaten/Kota di Jawa Timur memiliki daerah tujuan wisata, seperti peningggalan-peninggalan kerajaan Mojopahit yang banyak terdapat di daerah Trowulan kabupaten Mojokerto, Kerapan Sapi di Madura, dan wisata alam seperti Gunung Bromo di Kabupaten Pasuruan, Pantai pasir putih di Situbondo, Hutan Wisata Suaka Alam Taman Nasional Baluran di Kabupaten Banyuwangi dan masih banyak lagi yang lainnya. Juga terdapat beberapa monumen bersejarah antara lain, Tugu Pahlawan di Surabaya, dan Hotel Mojopahit di Surabaya.

Berikut adalah beberapa objek wisata menarik yang terdapat di provinsi Jawa Timur :

Gunung Semeru / Mahameru.

Gunung Semeru

Gunung Semeru atau dikenal juga sebagai Mahameru adalah gunung tertinggi di pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung berapi teraktif yang ada di Indonesia. Salah satu keinikan dari gunung ini ialah kawahnya selalu mengeluarkan letupan secara berkala setiap 15 - 20 menit sekali, menimbulkan kepulan asap abu bahkan kadang-kadang bercampur batu kerikil ke udara. Baca selanjutnya..

Gunung Bromo.

Gunung Bromo

Gunung Bromo dengan ketinggian 2.329 Meter di atas permukaan laut merupakan sebuah kaldera raksasa dengan diameter sekitar 10 Km dengan beberapa gunung kecil ditengahnya, salah satunya ialah Gunung Batok. Dikelilingi oleh lautan pasir dan asap kawah yang masih mengepul menjadikan pemandangan yang spektakuler terutama disaat matahari terbit. Baca selanjutnya..


Telaga Sarangan.

Telaga Sarangan

Telaga Sarangan merupakan sebuah objek wisata yang terletak di kabupaten Magetan, Jawa Tengah. Telaga yang terletak di perbukitan dengan hawa sejuk ini terletak di ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut, hanya berjarak sekitar 1.5 jam perjalanan dari kota Madiun. Telaga Sarangan merupakan danau alam yang karna keindahan alamnya sudah digunakan sebagai tempat peristirahatan sejak zaman kolonial Belanda. Baca selanjutnya..

Pantai Pasir Putih Malikan / Papuma Jember.

Pantai Pasir Putih Malikan atau Pantai Papuma terletak di sebelah selatan Jember, lokasinya bersebelahan langsung dengan Pantai Watu Ulo, uniknya Pantai Papuma memiliki pasir yang berwarna putih sedang pantai Watu Ulo memiliki pasir berwarna hitam / coklat walaupun hanya dipisahkan oleh sebuah bukit kecil.

Pantai Watu Ulo Jember.

antai Watu Ulo merupakan salah satu objek wisata yang terletak di bagian selatan Kabupaten Jember. Pantai ini berjarak sekitar 35 Km dari pusat kota Jember atau dapat ditempuh dengan berkendara sekitar 1 jam. Pantai Watu Ulo cukup terkenal dan ramai oleh wisatawan terutama di saat akhir pekan dan liburan panjang.

Candi Penataran.

Candi Penataran

Candi Penataran merupakan sebuah candi Hindu yang terletak di lereng barat daya gunung Kelud di sebelah utara Blitar. Kompleks candi ini merupakan yang terbesar di Jawa Timur.

Selain sebagai komplek percandian terluas, Candi Penataran juga memiliki kekhasan dalam ikonografi reliefnya. Gaya reliefnya menunjukkan bentuk yang jelas berbeda dari candi-candi Jawa Tengah dari sebelum abad ke-11 seperti Candi Prambanan, yaitu pada candi Penataran Wujud relief manusia digambarkan mirip wayang kulit.

Karapan Sapi.

Karapan Sapi

Jika di Garut, Jawa Barat terkenal dengan kebudayaan adu domba, maka jawa timur khususnya Madura memiliki kebudayaan unik berupa perlombaan balap sapi atau dikenal dengan Karapan Sapi.

Perlombaan ini sejatinya merupakan adu cepat antara beberapa pasangan sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) menempuh jarak sekitar 100 meter atau sekitar 10 Detik, persis serupa dengan lomba lari jarak pendek. Lomba karapan sapi biasanya diadakan sekitar bulan Agustus dan September dengan sistim kompetisi, dimana final kejuaraan biasanya diadakan pada bulan Oktober dengan memperebutkan piala bergilir Presiden Republik Indonesia.

Salah satu daya tarik lain dari karapan sapi ialah sebelum lomba dilangsungkan, dilakukan posesi mengarak pasangan-pasangan sapi lengkap dengan hiasan-hiasan menarik yang melekat mengelilingi arena pacuan dengan diiringi gamelan Madura yang dinamakan saronen.


Artikel Lainya