Hotel Inna Garuda merupakan hotel bersejarah di Yogyakarta, hotel yang dibangun pada tahun 1908 oleh pemerintah Kolonial Belanda ini memang sejak semula diperuntukan sebagai bangunan hotel mewah, pemerintah kolonial memberi nama hotel ini Grand Hotel The Jogja.
Seiring dengan waktu, bangunan hotel ini pernah beralih kepemilikan beberapa kali namun tetap tidak merubah fungsinya sebagai hotel. Pada masa penjajahan Jepang tahun 1942, hotel Inna Garuda diambil alih oleh pemerintah Jepang dan diganti nama menjadi Hotel Asahi, lalu setelah Indonesia merdeka diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan diganti nama menjadi Hotel Merdeka. Demikian selanjutnya hotel milik BUMN ini berganti nama menjadi Hotel Garuda, Hotel Natour Garuda dan terakhir bernama Inna Garuda sampai dengan saat ini.
Inna Garuda merupakan sebuah hotel bintang 4 dengan fasilitas yang sangat lengkap. Lokasinya sangat strategis di mulut Jalan Malioboro, dekat dengan Stasiun Yogyakarta sehingga sangat mudah dijangkau oleh wisatawan yang datang ke Jogja dengan menggunakan kereta api. Untuk wisatawan yang datang menggunakan kendaraan pribadi, tidak usah khawatir karena hotel ini juga dilengkapi dengan area parkir yang luas. Inna Garuda juga cukup mudah dijangkau dari Bandara Internasional Adisucipto.
Kamar dilengkapi dengan kasur King Koil yang nyaman dengan selimut tebal dan hangat. Furnitur hotel seperti meja dan kursi terbuat dari kayu solid, sesuatu yang sudah jarang ditemukan di hotel modern saat ini. Televisi LCD lengkap dengan siaran internasional serta akses internet tersedia. Kamar mandi dilengkapi dengan Bathtub, shower air panas / dingin serta perlengkapan mandi yang sangat lengkap disediakan. Air mineral serta pemanas air untuk membuat kopi dan teh juga tersedia, pengatur suhu ruangan / AC terlihat sedikit kuno namun bisa berfungsi dengan sangat baik.
Cukup berjalan kaki dari hotel anda sudah bisa menjelajahi Jalan Malioboro yang ramai, menikmati gudeg lesehan atau wedang ronde di malam hari, berbelanja pakaian batik dan souvenir di Mirota Batik, atau menikmati tawar menawar harga dan ramainya pasar Bringharjo sambil menikmati jajanan pasar khas Jogja. Di dapan halaman hotel banyak terdapat becak dan delman wisata yang dapat membawa anda sampai ke Keraton Yogyakarta, Istana Taman Sari, kawasan pengrajin batik tulis dan banyak tempat menarik lainya.
Beberapa orang mengatakan hotel Inna Garuda ini angker, mungkin melihat tampilan fisiknya dari luar yang bernuansa art deco atau sejarahnya yang panjang sejak masa penjajahan, namun sejatinya tidak ada kesan angker sedikitpun ketika menginap di hotel ini, lorong-lorong hotel memiliki pencahayaan yang cukup dan bersih, demikian pula dengan kamar-kamar yang dilengkapi dengan jendela kaca berukuran besar dengan penerangan yang lebih dari cukup. Suasana lobi mewah dengan lampu gantung besar dan gamelan jawa mengalunkan musik jawa nan merdu menenangkan. Suasana restoran pun sangat ramai, baik di pagi hari saat sarapan maupun di malam hari.
Sarapan pagi disediakan gratis di restoran di lantai 1. Menu makanan sangat beragam dengan jumlah yang banyak, hotel ini memang memiliki banyak kamar dan banyak pelanggan terutama wisatawan domestik dan mereka yang sedang dalam perjalanan bisnis. Pintu gerbang berukuran besar dijaga oleh petugas dengan pakaian pengawal keraton memberikan suasana khas Yogyakarta. (IndoTravelers)