Kota Cirebon merupakan suatu kota di Jawa Barat yg terletak di perbatasan Jawa Tengah, karenanya masyarakat di kota ini dipengaruhi dua kebudayaan, yaitu budaya Sunda dan Jawa. Selain itu Kota Cirebon ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan Cina yang muncul dikarenakan Cirebon merupakan kota pelabuhan, dimana banyak pendatang dari luar kota dan negeri ke kota ini sejak jaman dahulu kala. Sebagai kota pelabuhan, tentunya banyak hasil laut yang dihasilkan di kota ini, termasuk udang, karenanya Kota Cirebon ini juga dikenal sebagai Kota Udang. Peranan Agama Islam bagi masyarakat Cirebon juga sangat kuat dikarenakan peranan dari Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah yang merupakan satu-satunya Walisongo yang menyebarkan Agama Islam di Jawa Barat.


Banyak wisatawan yang berkunjung ke Kota Cirebon untuk melakukan ziarah ke makam Sunan Gunung Jati yang terletak di Desa Astana, beberapa kilometer dari Kota Cirebon, tepatnya di kawasan Gunung Jati. Makam yang sangat ramai didatangi pengunjung dari berbagai daerah di Pulau Jawa ini memiliki dekorasi menarik yang merupakan perpaduan dari arsitektur jawa, Arab dan Cina. Pada makam ini terdapat sembilan tingkat, dimana tingkat kesembilan merupakan makam Sunan Gunung Jati sedangkan tingkat kedelapan ke bawah merupakan makam keluarga dan keturunannya, baik yang berasal dari Keraton Kanoman maupun Keraton Kasepuhan. Biasanya peziarah hanya diperkenankan untuk masuk hingga pintu kelima karena pintu selanjutnya hanya diperuntukan untuk keturunan dari Sunan Gunung Jati.

Wisata Cirebon

Kota Cirebon sangat mudah dicapai dari kota-kota sekitarnya melalui darat, baik itu dengan kendaraan pribadi, bus dan kereta api. Dari Jakarta, pengunjung dapat mencapai Kota Cirebon dalam waktu sekitar 3 jam dengan menggunakan kereta api dari Stasiun Gambir, Jakarta ke Stasiun Kejaksan, Cirebon. Dengan kemudahan akses ini, Kota Cirebon menjadi salah satu alternatif bagi penduduk Kota Jakarta untuk menghabiskan waktu liburannya. Banyak warga Jakarta dan Bandung yang berkunjung untuk one-day trip di kota ini untuk berwisata kuliner, belanja dan sejarah. Bagi pengunjung yang tidak membawa kendaraan pribadi maka selama berada di Kota Cirebon, pengunjung bisa menggunakan jasa penyewaan mobil yang saat ini banyak terdapat di Cirebon. Walau Kota Cirebon relatif tidak besar namun cukup sulit mengetahui kendaraan umum yang tepat untuk menuju suatu lokasi. Untuk jarak dekat, pengunjung bisa menggunakan becak atau angkutan kota, sedangkan untuk taksi di Kota Cirebon tidak menggunakan argo melainkan harga yang telah disepakati antara penumpang dan supir taksi. Sehingga menyewa mobil selama di Cirebon akan lebih murah dan mudah.


Wisata Cirebon

Bagi pecinta kuliner tradisional maka Cirebon merupakan pilihan yang tepat karena kota ini memberikan citarasa makanan yang merupakan perpaduan rasa makanan Sunda dan Jawa. Makanan khas Cirebon yang sangat terkenal ialah Empal Genthong, yang menyerupai sup daging dengan bumbu khasnya. Rumah makan Empal Genthong yang banyak dikenal pengunjung antara lain Amartha, yang juga menyajikan Empal Asem dan Sate Kambing Muda. Jangan lupa juga untuk mencicipi Nasi Jamblang yang merupakan nasi dengan berbagai pilihan lauk pauk sesuai selera atau Nasi Lengko yang merupakan nasi yang dilengkapi dengan tauge, tahu dan tempe serta disiram dengan saus kacang dan sayuran lainnya. Untuk makanan ringan, pengunjung bisa mencicipi Tahu Gejrot yang banyak dijual di Kota Cirebon, makanan ini adalah tahu goreng yang dipotong kecil dengan bumbu dari kecap cair dengan bawang merah dan cabai. Sebagai oleh-oleh, pengunjung domestik biasanya membeli berbagai panganan seperti kerupuk udang, terasi udang, petis dan berbagai jenis ikan asin yang merupakan produk andalan Kota Udang ini. Selain itu juga terdapat tape ketan yang berbeda dari tape ketan lainnya karena disini tape ketan dibungkus dengan daun jambu sehingga memiliki wangi dan rasa yang berbeda.

Oleh-oleh lain yang menjadi daya tarik tersendiri dari Cirebon adalah Batik. Batik Cirebon memiliki motif dan warna yang berbeda dari Batik di kota-kota lain. Batik Cirebon dipengaruhi oleh kebudayaan setempat serta Cina, motif khas batik Cirebon yang cukup dikenal masyarakat adalah motif Megamendung yang merupakan motif awan. Pusat kerajinan batik di Cirebon berada di Perkampungan Batik Trusmi, yang terletak di Kabupaten Cirebon, tidak jauh dari pusat kota. Untuk info lebih lengkap mengenai Pusat Batik Trusmi ini dapat dilihat di http://indotravelers.com/jawa-barat/cirebon/batik-trusmi.html.

Cirebon memiliki sejarah kerajaan yang masih dipertahankan hingga saat ini, hal ini dapat dilihat dengan masih terdapat kesultanan Cirebon yang tetap ada untuk melestarikan kebudayaan Cirebon. Sisadari Kesultanan Cirebon ialah Keraton Kasepuhan, Kanoman, Kaprabonan dan Kacirebonan yang masing-masing keraton masih melangsungkan upacara tradisional dan menjadi panduan untuk kesenian Cirebon. Kesultanan Cirebon banyak dipengaruhi oleh pengaruh Islam-Arab dan Hindu yang berasal dari Kerajaan Pajajaran Sunda serta kebudayaan Cina.

Keraton Kasepuhan merupakan keraton yang termegah di Cirebon dan paling bersejerah. Keraton ini memiliki cirri khas tembok bata merah di sekeliling halaman dan terdapat patung singa di tengah halaman keraton. Di keraton inilah kerajaan Islam tempat para pendiri Cirebon bertahta dan tempat berdirinya Pusat Pemerintahan Kesultanan Cirebon. Koleksi benda-benda peninggalan di keraton ini cukup lengkap dengan obyek utama adalah Kereta Kencana Singa Barong yang dulunya digunakan oleh Sunan Gunung Jati. Saat ini kereta tersebut tidak digunakan namun setiap tanggal 1 Syawal akan dikeluarkan untuk dimandikan. Pengunjung yang datang ke keraton ini hanya perlu membayar Rp. 8.000 per orang namun pengunjung perlu mewaspadai kemungkinan mengeluarkan uang lebih. Hal ini dikarenakan, setiap pengunjung yang datang akan langsung disambut seseorang yang berlaku sebagai pemandu wisata, sebetulnya pengunjung dapat menolak jika merasa tidak nyaman dengan adanya pemandu wisata ini karena keraton ini tidaklah cukup luas sehingga bisa dinikmati sendiri tanpa bantuan pemandu. Selain itu banyaknya petugas keraton yang meminta pengunjung untuk memberikan donasi atau uang kepada mereka sehingga menimbulkan ketidaknyamanan.

Masih berada di dalam kawasan Keraton Kasepuhan, terdapat Masjid Agung Sang Cipta Rasa, yang merupakan masjid tertua di Kota Cirebon yang telah ada semenjak jaman Sunan Gunung Jati menyebarkan Agama Islam di kota ini. Masjid Agung ini memiliki kekhasan yaitu tidak adanya kemuncakk atau kubah di bagian atas masjid sebagaiman yang biasa terdapat di masjid-masjid lain di Pulau Jawa. Arsitektur masjid ini dangat menarik dengan menggunakan kayu jati asli hampir di seluruh bagian masjid. Masjid ini sendiri memiliki dua bangunan, yaitu beranda dan ruangan utama yang terlihat sangat luas untuk menampung jamaah yang beribadah di masjid ini.

Tempat bersejarah lainnya di Kota Cirebon adalah Keraton Kanoman yang tidak jauh dari Keraton Kasepuhan. Semenjak tahun 1678 M, Kesultanan Cirebon terdiri dari Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman sebagai pemimpin dan wakilnya. Keraton Kanoman yang didirikan oleh Pangeran Kertawijaya ini masih memegang upacara dan adat istiadat seperti Grebeg Syawal dan berziarah ke makan Sunan Gunung Jati. Peninggalan bersejarah yang ada di keraton ini lebih terkait dengan syiar Agama Islam yang dilakukan oleh Sunan Gunung Jati. Kondisi kedua keraton ini, baik Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman sama-sama kurang terawat dengan baik, yang terlihat dari tidak terurusnya bangunan, halaman maupun ketidakteraturan orang-orang yang berada di keraton sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pengunjung.

Wisata Cirebon

Tempat wisata lain yang dapat dikunjungi selama berada di Cirebon adalah Gua Sunyaragi atau Taman Air Sunyaragi yang berada di Sunyaragi, Kesambi. Dahulunya, gua ini dibuat sebagai tempat beristirahat dan meditasi para Sultan Cirebon dan keluarganya. Gua ini merupakan salah satu benda cagar budaya di Cirebon yang memiliki luas sekitar 15 hektar. Disebut taman air karena pada dahulu kala lokasi ini dikelilingi oleh Danau Jati yang saat ini sudah mongering dan menjadi persawahan dan pemukiman penduduk. Taman Air Sunyaragi ini memiliki dua bangunan yaitu pesanggrahan dan bagian gua yang berbentuk gunung-gunungan. Kondisi tempat wisata ini, sebagaimana tempat wisata lainnya di Kota Cirebon, juga kurang terawat. Hal ini tentulah sangat disayangkan.

Kota Cirebon memiliki potensi yang besar untuk menarik pengunjung domestik dari kota-kota lain untuk menghabiskan waktu liburannya disini. Dengan didukung transportasi yang mudah dan nyaman untuk mencapai Kota Cirebon ini tentulah menjadikan kota ini pilihan wisata. Namun hal ini perlu didukung oleh pemerintah dan masyarakat Kota Cirebon itu sendiri dengan merawat dan menjaga tempat-tempat wisata yang ada serta memberikan fasilitas yang aman, nyaman dan baik kepada pengunjung.(Dylla Aswin, Indotravelers.)



Artikel Lainya